Source: http://germo-ndeso.blogspot.co.id/2012/02/cara-membuat-tanggal-posting-blog.html#ixzz4ObErovl4
Ralph Mothes dan Paloma Wener dari Akademi Layar Cape Town di Afrika Selatan sudah kawakan dalam ekspedisi di laut lepas. Namun, mereka terkesima ketika paus seberat 40 ton menimpa perahu layar mereka. Kedua orang itu telah bekerja selama lima tahun di perairan Afrika Selatan. Mereka telah menyaksikan beragam makhluk raksasa dari jauh dalam banyak ekspedisi pelayaran mereka. Demikian laporan London Daily Telegraph, Kamis (22/7/2010).
Namun, awal pekan ini, mereka mendapat pengalaman luar biasa ketika berhadapan dengan satwa liar raksasa samudra. Saat mereka sedang berlayar di lepas pantai Cape Town, pasangan itu melihat paus raksasa menghentakkan ekornya ke air sekitar 300 kaki dari perahu mereka. Lalu hewan mamalia laut tersebut menghilang ke dalam laut.
Seperti ditulis London Daily Telegraph, paus itu muncul lagi dalam jarak yang lebih dekat, sekitar 70 kaki dari mereka, lalu menyelam lagi. Mereka saat itu sedang melakukan pelayaran rutin di dekat Robben Island, ketika paus dengan bobot sekitar 40 ton melompat dari dalam laut dan mendarat di geladak perahu mereka. “Sungguh memesona, tapi juga menakutkan,” kata Wener.
Karena menduga paus itu akan menyelam ke bawah perahu, Mothes memberi tahu Wener agar menggeser perahu mereka ke sisi lain supaya mereka dapat melihat hewan raksasa tersebut muncul lagi dari air.
Suara berikut yang Mothes dengar ialah, “Oh, …!” “Lalu saya cuma melihat paus yang sangat besar menghantam perahu layar kami,” katanya.
Mothes berlindung di balik kemudi, dan Wener selamat dengan berlindung di bawah bangunan perahu. Beberapa wisatawan yang sedang berlayar di dekat kedua orang itu mengambil gambar peristiwa tersebut.
Menurut London Daily Telegraph, kedua orang itu beruntung sebab mereka selamat dalam peristiwa tersebut. Demikian juga dengan paus itu.
Mereka terkejut, tapi tidak cedera, dan mulai melihat sekeliling untuk memperkirakan kerusakan pada perahu mereka, sementara paus tersebut pergi.
Mereka beruntung sebab perahu mereka terbuat dari logam sehingga cukup kuat untuk menahan benturan dengan paus. Hanya tiang dan batang layar yang rusak.