Source: http://germo-ndeso.blogspot.co.id/2012/02/cara-membuat-tanggal-posting-blog.html#ixzz4ObErovl4
CARA BONGKAR BAN
CARA MEMBALANCE RODA BAN
Roda adalah obyek berbentuk lingkaran, yang bersama dengan sumbu, dapat menghasilkan suatu gerakan dengan gesekan kecil dengan cara bergulir. Contoh umum ditemukan dalam penerapan dalam transportasi.
Ban adalah peranti yang menutupi velg suatu . Ban adalah bagian penting dari kendaraan darat, dan digunakan untuk mengurangi getaran yang disebabkan ketidakteraturan permukaan jalan, melindungi roda dari aus dan kerusakan, serta memberikan kestabilan antara kendaraan dan tanah untuk meningkatkan percepatan dan mempermudah pergerakan.
Sebagian besar ban yang ada sekarang, terutama yang digunakan untuk kendaraan bermotor, diproduksi dari karet sintetik, walaupun dapat juga digunakan dari bahan lain seperti bajaSebuah ban (dalam Bahasa Inggris Amerika dan Kanada Inggris) atau ban (di British bahasa Inggris, Selandia Baru Inggris, Australia Inggris dan lain-lain) adalah meliputi berbentuk cincin yang cocok di sekitar pinggiran roda untuk melindunginya dan memungkinkan performa kendaraan lebih baik dengan menyediakan fleksibel bantalan yang menyerap shock sambil menjaga gulir dalam kontak dengan tanah. Kata ITU Sendiri mungkin berasal Dari kata “dasi,” Yang merujuk ke Name of cincin baja Luar Roda gerobak kayu Yang mengikat kayu segmen Bersama-sama (modem.jpg Etimologi Bawah). Kata itu sendiri mungkin berasal dari kata “dasi,” yang merujuk ke bagian cincin baja luar roda gerobak kayu yang mengikat segmen kayu bersama-sama
Penemu ban karet pertama di dunia “Charles Goodyear” lahir di New Haven pada tanggal 29 Desember 1800. Dia seorang berkebangsaan Amerika Serikat yang menemukan cara vulkanisasi karet pada tahun 1839. Ia kemudian mempatenkan penemuannya itu pada tahun 1844.
Pada mulanya Charles Goodyear adalah seorang mantan pedagang yang bangkrut dan sempat dipenjara akibat terlilit utang. Pada tahun 1830 dunia sedang mengalami demam karet dan Charles Goodyear pun tertarik menggeluti dunia karet.
Bahan karet memang bagus tetapi bahan tersebut berbau busuk yang sangit, mengeras saat dingin dan terlalu lengket ketika hangat dan nampak tidak bisa dipergunakan untuk tujuan-tujuan praktis. Charles Goodyear mendirikan perusahaannya dan berusaha keras untuk menjadikannya bahan berguna. Sebelumnya selama tujuh tahun, ia mencoba mengolah bahan karet dengan magnesium oksida, tepung perunggu, asam nitrat dan kapur perekat, namun tetap tanpa hasil.
Di suatu hari yang penuh keberuntungan di tahun 1839, ia membersihkan kedua tangannya dari lumuran bubuk, yang terdiri atas campuran karet dan belerang. Bubuk itu terjatuh dan masuk ke dalam sebuah tungku di atas api. Ketika karet meleleh, ternyata bereaksi dengan bahan belerangnya dan menemukan bahwa bahan itu berubah memiliki karakter bagai kulit yang elastis. Inilah pertama kali karet vulkanisir atau ban karet tercipta.
Goodyear pun berhasil menemukan karet tahan cuaca. Kemudian ia pun terobsesi untuk membuat beragam barang dari bahan material buatannya dan mematenkan ciptaanya itu. Niat langkah Goodyear mempatenkan temuannya itu didahului oleh pionir karet asal Inggris bernama Thomas Hancock yang ironisnya metode vulkanisir yang digunakanya diinspirasi dari contoh karet tahan cuaca ciptaan Goodyear. Ia pun mencoba melawan lewat jalur hukum, tapi akhirnya kalah dan kemudian kehilangan paten Prancis miliknya, dan tak hanya itu, royaltinya pun dibatalkan.
Goodyear Tire and Rubber Company didirikan pada tahun 1898 oleh Frank Seiberling yang merupakan produsen ban dan karet ketiga terbesar di dunia setelah Michelin dan Bridgestone. Perusahaan yang bermarkas di Ohio, Amerika Serikat ini memproduksi ban untuk mobil, pesawat terbang, dan mesin berat. Walaupun tidak memiliki hubungan, nama perusahaan ini diambil sebagai penghargaan terhadap Charles Goodyear yang menciptakan vulkanisasi karet pada tahun 1839.
J.B.Dunlop adalah orang pertama yang memulai sejarah penemuan ban bertekanan angin pada tahun 1988.berawal dari anaknya yang berumur 10 tahun meminta agar sepeda roda tipunya anaknya di buat lebih nyaman dan cepat saat berjalan.sebagai wujud rasa sayang j.b.dunlop berpikir dan menemukan ban bertekanan angin pertama di dunia.
Tokoh lain pun menyusul. Charles Kingston Welch menemunakn “ban dalam” yang tidak langsung terkena permukaan tanah karena diberi lapisan tambahan. Sedangkan William Erskine Bartlett, menemukan ban luar yang dilengkapi penguat pada tepinya, agar tidak mudah lepas ketika dipasang pada pelek.
RODA DAN BAN
Fungsi
1. Menahan seluruh berat kendaraan
2. Memindahkan tenaga ke permukaan jalan
3. Memindahkan gaya pengereman ke permukaan jalan
4. Menjadikan sistem kemudi dapat bekerja
5. Mengurangi kejutan yang disebabkan oleh permukaan jalan yang tidak rata
Bagian Ban
1. Tapak (Tread)
2. Belt (rigid breaker)
3. Carcass
4. Garis dalam (Inner Liner)
5. Bead wire
Carcass merupakan rangka ban yang keras, berfungsi untuk menahan udara yang bertekanan tinggi, tetapi harus cukup flexibel untuk meredam perubahan beban dan benturanTread berfungsi untuk melindungi carcass terhadap keausan dan kerusakan yang dsebabkan oleh permukaan jalanSidewall adalah lapisan karet yang menutup bagian samping ban dan melindungi carcass terhadap kerusakan dari luar
Breaker terletak antara carcass dan tread yang memperkuat daya rekat keduanya, dan meredam kejutan yang timbul dari permukaan jalan ke carcass
Bead berfungsi untuk mencegah robeknya ban dari rim oleh oleh karena berbagai gaya yang bekerja
Karakteristik Ban Bias dan Radial
Ban Bias
Kenyamanan cukup baik
Umur dan kemampuan lebih rendah
Ban Radial
Umur pemakaian lebih lama
Peningkatan panas kecil
Stabilitas pengendalian baik
Daya pengereman lebih baik
Rolling resistance (hambatan gesekan) kecil
Kenyamanan kurang dan pengemudian terasa lebih berat
Keuntungan Ban Tubeless
Jika ban tertusuk paku atau benda tajam lainnya, ban tidak menjadi kempes secara sekaligus, karena lapisan dalamnya menghasilkan efek merapatkan sendiri. Sehingga pengemudi tidak kehilangan kontrol kendaraan
Transfer radiasi panas akan lebih baik, karena udara dalam ban berhubungan langsung dengan pelek
Tipe Tapak Ban
Rib > Jalan rata, kecepatan tinggi> berbagai jenis mobil
Tahanan putar (rolling resistance) lebih kecil
Kendaraan mudah dikendalikan
Suara yang ditimbulkan kecil
Tenaga tariknya kurang baik
Lug >jalan tidak rata, dan lunak > truk dan industri
Tenaga tarik baik
Rolling resistance cukup tinggi
Tread lebih mudah aus tidak merata
Suara lebih besar
Rib and lug > jalan rata maupun tidak rata> sedan, truk kecil bus
Kendaraan lebih stabil
Kemampuan pengendaraan dan pengereman lebih baik
Block > jalan berlumpur dan bersalju
Kemampuan pengendaraan dan pengereman lebih baik
Mengurangi slip pada jalan berlumpur/ bersalju
Lebih cepat aus
Rolling resistance lebih besar
PELEK
Baja Press
Biaya pembuatan lebih murah
Lebih tahan lama
Lebih mudah dalam pemasangan dan pelepasannya
Kualitasnya lebih merata
Logam campuran (alloy steel)
Biasanya campuran dari alumunium atau magnesium
Memiliki bentuk/ tampilan yang lebih menarik
Tipe Penampang Rim
Divide type rim (DT) >mobil kecil, mesin pertanian, dan kendaraan industri (forklift dll)
Drop center rim (DC) > mobil sedan dan truk kecil
Wide drop center rim (WDC) > mobil sedan dan truk kecil
Semi drop center rim (SDC) > truk kecil
Flat base rim (FB) > truk dan bus
Interim rim (I) > truk dan bus
Jenis-jenis Ban :
1. Ban Bias
Ban dengan struktur bias adalah yang paling banyak dipakai. Dibuat dari banyak lembar cord yang digunakan sebagai rangka dari ban. Cord ditenun dengan cara zig-zag membentuk sudut 40 sampai 65 derajat sudut terhadap keliling lingkaran ban.
Ban bentuknya. Lapisan merupakan lapisan poliester, fiberglass atau tali baja tertanam dalam karet ban. Lapisan merupakan lapisan poliester, fiberglass atau tali baja tertanam dalam, ban karet. Sebuah ban bias-ply memiliki sabuk berlapis berjalan pada sudut satu sama lain dan tubuh ban. Sebuah ban bias-ply memiliki berlapis Berjalan pada Sudut Satu sama lain dan tubuh ban. Nomor Ply 14 dan 16 dalam diagram tersebut bias lapisan. Nomor Ply 14 dan 16 dalam diagram tersebut bias lapisan.
2. Ban Radial
Untuk ban radial, konstruksi carcass cord membentuk sudut 90 derajat sudut terhadap keliling lingkaran ban. Jadi dilihat dari samping konstruksi cord adalah dalam arah radial terhadap pusat atau crown dari ban. Bagian dari ban berhubungan langsung dengan permukaan jalan diperkuat oleh semacam sabuk pengikat yang dinamakan “Breaker” atau “Belt”. Ban jenis ini hanya menderita sedikit deformasi dalam bentuknya dari gaya sentrifugal, walaupun pada kecepatan tinggi. Ban radial ini juga mempunyai “Rolling Resistance” yang kecil.
Ban radial-ply memiliki sabuk pada sudut 90 derajat ban dengan, ikat pinggang dan saling tumpang tindih saling silang. The ply berlabel 12 dalam diagram adalah radial-ply. Ke-12 dalam ply berlabel adalah diagram radial-ply. Ban radial memiliki sabuk lain, biasanya dari kabel baja, berjalan sekitar ban di bawah tapak. ban radial memiliki sabuk lain, biasanya Dari kabel baja, ban Berjalan sekitar tapak di Bawah. Konstruksi Radial memungkinkan dinding samping dari ban untuk melenturkan bawah beban tanpa mempengaruhi kontak tapak dengan jalan. Konstruksi memungkinkan Radial Dinding Samping Bawah ban untuk melenturkan Dari Beban Tanpa mempengaruhi Kontak tapak dengan jalan.
3. Ban Tubeless
Ban Tubeless adalah ban yang dirancang tanpa mempunyai ban dalam. Ban tubeless in diciptakan sekitar tahun 1990.
Desain tradisional ban pneumatik dibutuhkan inner tube terpisah yang bisa gagal karena beberapa alasan, seperti: fitment ban salah, atau gesekan antara dinding ban dan ban dalam menghasilkan panas berlebih menyebabkan sebuah ledakan.Teknologi ban tubeless tidak jauh dengan kebutuhan untuk ban dalam sehingga meningkatkan keselamatan.
Pada ban tubeless, ban, yang memiliki lapisan dalam halobutyl kedap air, dan pinggiran roda bentuk segel kedap udara, dengan katup yang langsung dipasang padapelek.Jika ban tubeless mendapat ditusuk, udara keluar hanya melalui lubang, mengarah ke deflasi lembut dari ban. Sebaliknya, tabung dalam dapat berpotensi meledak seperti balon, mengarah ke deflasi cepat dari ban yang bisa mengakibatkan tiba-tiba kehilangan kontrol kendaraan. Sebuah sealant ban cair dapat ditambahkan ke ban tubeless untuk mencegah deflasi. Selain itu, lebih mudah untuk memperbaiki sebuah tusukan ban tubeless menggunakan kit tusukan mudah digunakan.Saatini, semua mobil yang dijual dengan ban tubeless sebagai fitment standar.
Arti kode-kode pada ban
Kode ban
Dimensi atau ukuran sebuah ban dapat dinyatakan sebagai berikut:” 205 / 55 /ZR16 “
Keterangan dimensi atau ukuran ban tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut:
205 : Lebar telapak ban (mm)
55 : aspek ratio untuk ketebalan ban (%) dari lebar telapak ban
ZR : kode limit kecepatan
Kod
|
Kecepatan (Km/Jam
|
P
|
150
|
Q
|
160
|
R
|
170
|
S
|
180
|
T
|
190
|
H
|
210
|
V
|
240
|
W
|
270
|
Y
|
>300
|
16 : diameter velg ( inch )
Kode kecepatan ban Indeks Beban
Kod
|
Beban Maksimum (Kg)
|
62
|
265
|
63
|
272
|
64
|
280
|
66
|
300
|
68
|
315
|
70
|
335
|
73
|
365
|
75
|
387
|
80-89
|
450-580
|
90-100
|
600-800
|
Velg roda ban :
Velg atau rim adalah lingkaran luar desain logam yang tepi bagian dalam dari ban sudah terpasang pada kendaraan seperti mobil. Sebagai contoh, pada roda sepeda di tepi lingkaran yang besar menempel pada ujung luar dari jari-jari roda yang memegang ban dan tabung.
Velg besi
Diameter (efektif): jarak antara bekel (untuk ban), yang diukur pada bidang rim dan melalui sumbu pusat yang sedang atau akan dipasang, atau yang merupakan bagian integral dengan tepi.
Lebar (efektif): pemisahan jarak antara tepi flensa.
Tipe: Tergantung pada jenis kendaraan dan ban. Ada berbagai rim (velg), serta jumlah komponen rim.Kendaraan penumpang modern dan ban tubeless biasanya menggunakan one-piece rims dengan “keamanan” pada rim. Fitur keamanan membantu menjaga berpegang pada tepi bawah kondisi buruk dengan memiliki sepasang rasas memperluas keselamatan dari pinggiran menuju kursi ban lain dari luar permukaan berkontur pinggirannya.Kendaraan berat dan beberapa truk mungkin memiliki multi-piece dilepas dan tepi terdiri dari basis yang mount ke roda. Komponen-komponen ini dilepas dari satu sisi untuk pemasangan ban, sementara sisi berlawanan yang melekat pada basis tetap mengarah.
Performa kendaraan: Karena rim adalah tempat ban berada di kemudi dan pinggiran ban mendukung bentuk, dimensi dari pinggiran adalah faktor dalam penanganan karakteristik dari sebuah mobil.Rim yang terlalu luas dalam kaitannya dengan lebar ban untuk mobil tertentu dapat menghasilkan lebih banyak getaran dan kurang nyaman karena dinding samping ban tidak cukup kelengkungan yang fleksibel mengemudi dengan benar di atas permukaan kasar. Rim besar akan menyebabkan ban untuk mengesek ketika berputar.
Wheel Alignment :
a. Pengertian Wheel Alignment
Roda-roda kendaraan dipasang dengan besar sudut tertentu sesuai dengan persyaratan tertentu untuk menjaga agar pengemudian ringan, nyaman dan stabil serta keausan ban normal. Sudut-sudut pemasangan roda tersebut dinamakan wheel alignment. Kebanyakan kendaraan yang ada di indonesia wheel alignment utamanya adalah untuk roda depan (FWA), walaupun wheel aligment untuk roda belakang (RWA) juga sudah ada.
b. Faktor-faktor Wheel Alignment
Yang termasuk dalam fakor-faktor wheel aligment ada 5 (lima) yaitu : camber, caster, king-pin inclination/ steering axis inclination, toe angle dan turninng radius/ turning angle
1. Camber
Camber adalah kemiringan roda terhadap garis vertikal jika dilihat dari depan atau belakang kendaraan. Jika roda miring ke arah luar kendaraan maka nilainya + (positif) dan jika roda miring ke arah dalam kendaraan maka nilainya – (negatif).
Manfaat sudut camber positif yaitu memperkecil kemungkinan axle bengkok, mencegah roda slip, kemudi jadi ringan.
2. Caster
Caster adalah kemiringan steering axis inklination/ king pin jika dilihat dari arah samping. Caster berperan untuk kelurusan dan kestabilan kemudi serta untuk mendapatkan pengembalian ke posisi lurus setelah belok.
3. Steering Axis Inclination
Caster adalah kemiringan steering axis inklination/ king pin jika dilihat dari arah depan/ belakang. Caster berperan untuk kelurusan dan kestabilan kemudi, memperkecil steering effortm dan memperkecil daya balik atau tarikan ke satu arah .
4. Toe Angle
Toe angle adalah perbedaan jarak antara roda depan bagian depan dengan roda depan bagian belakang. Jika roda depan bagian depan lebih pendek dibanding roda depan bagian belakang maka dinamakan toe-in, namun jika roda depan bagian depan lebih panjang dibanding roda depan bagian belakang maka dinamakan toe-out.
Fungsi utama toe adalah untuk mengimbangi gaya akibat adanya sudut camber (camber thrust)
5. Run-Out
Hal lain yang perlu diperhatikan pada pengecekan roda adalah run-out. Run-out adalah frekuensi dimensi roda selama berputar. Lingkaran roda tidak benar-benar bundar. Variasi radius putar (run-out) yang belebihan akan mengakibatkan getaran pada body, sehingga harus dibatasi nilainya.
Ada dua macam run-out yaitu radial run-out dan lateral run-out. Radial run-out adalah kesempurnaan bentuk lingkaran dari roda. Ketidaksempurnaan tersebut disebabkan oleh kondisi
ban, pelek dan posisi axle hub yang tidak tepat. Roda dengan radial run-out jika berputar, radius putarnya akan berubah-ubah sehingga akan menggetarkan body dan steering.
Lateral run-out adalah fluktuasi ban pada arah aksial yang akan mengakibatkan keausan ban tidak normal pada ban dan pengemudian menjadio tidak stabil. Penyebab lateral run-
out adalah dinding sampin ban yang bengkok, rim yang rusak dan posisi axle hub yang tidak tepat.
6. Turning Angle
Sudut belok (turning angle) adalah sudut masing-masing roda saat kemudi diputar maksimum. Sudut belok roda dalam lebih besar dibandingkan sudut belok roda luar. Fungsi utama turning angle adalah mencegah terjadinya side slip, memperkecil keausan ban dan menjaga kestabilan pengemudian.
Keausan ban karena toe-in berlebihan :
Jika penyetelan toe-in berlebihan maka akan terjadi keausan ban seperti gambar di atas, yaitu jika telapak ban diraba dari sisi dalam keluar terasa kasar tetapi jika diraba dari sisi luar ke dalam terasa halus.
Jika penyetelan toe-out berlebihan maka akan terjadi keausan ban seperti gambar di atas, yaitu jika telapak ban diraba dari sisi dalam keluar terasa halus tetapi jika diraba dari sisi luar ke dalam terasa kasar.
Jika penyetelan camber positif berlebihan maka akan terjadi keausan ban seperti gambar di atas, yakni pada sisi luar ban akan aus berlebihan dibanding sisi dalam
CARA BONGKAR BAN :
Untuk membongkar roda dalam keadaan terpasang di mobil memang bukan menjadi permasalahan yang susah bagi orang yang sudah terbiasa atau minimal bagi orang yang sudah memahami konstruksi roda dalam mobil.
Tetapi bagi orang yang tidak terbiasa atau tidak pernah membongkar roda dalam keadaan terpasang dalam mobil mungkin akan menjadi keadaan yang sulit. Pada kesempatan kali ini, kami akan member cara bagaimana membongkar roda dengan benar. Berikut cara yang benar:
1. Kendurkan dahulu baut – baut roda. Perlu di perhatikan dalam hal ini adalah kendurkan baut –baut roda tetapi jangan sampai lepas dari roda.
2. Setelah baut –baut roda yang akan dilepas sudah kendur, dongkraklah mobil ditempat yang aman. Tempat teraman dalam dongkrak mobil adalah dibagian chassisnya atau di titik – titik yang memang khusus di buat produsen sebagai tempat dongkrak.
3. Setelah terdongkrak, pasanglah jack stand di tempat yang benar.
4. Mulailah lepas satu persatu baut roda dan lepaskan roda dari mobil.
5. Setelah roda terlepas, posisikan roda ditempat yang aman atau biasa di letakkan di kolong mobil.
6. Apabila memang masalah terletak pada roda mobil, maka roda tidak perlu diletakkan di kolong mobil, tetapi selesaikan permasalahan pada roda.
7. Setelah masalah pada roda selesai, maka pasanglah roda di tempatnya. Setelah terpasang, jangan lupa untuk memasang juga baut roda tetapi tidak perlu sampai terlalu kencang.
8. Setelah baut roda menjadi kencang, maka mulailah mendongkrak kembali mobil untuk melepas jack stand.
9. Setelah jack stand terlepas, maka mulailah secara perlahan untuk menurunkan dongkrak.
10. Setelah dongkrak turun, maka kencangkanlah baut – baut roda menggunakan kunci sok.
CARA MEMBALANCE RODA BAN :
Dalam menjalankan mesin balance secara umum membutuhkan empat macam input data yaitu : tipe pelek, diameter pelek, lebar pelek dan jarak roda dari acuan mesin balance.
Secara urutan proses balancing dengan mesin balancer dari RAV adalah sebagai berikut :
1. Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan!
2. Lepaskan roda dari kendaraan!
a. Kendorkan baut roda
b. Dongkrak kendaraan
c. Pasangkan jack stand
d. Lepaskan baut roda
e. Lepaskan roda
3. Lakukan pengamatan secara visual kondisi ban dan pelek!
4. Lakukan pembersihan pattern ban dari kotoran!
5. Pasangkan roda pada mesin balancer!
a. Pilihlah center cone yang sesuai dengan hub roda!
b. Pasangkan center cone pada poros mesin balancer
c. Pasangkan roda (arah sisi sesuai pemasangan di kendaraan)!
d. Kuncilah roda dengan hub pengunci mesin balancer6. Hidupkan mesin balancer dengan memutar ke posisi ON tombol power yang ada di sisi kanan mesin balancer! Tunggu sampai layar menyala dan menu balance siap.
6. Masukkan input data ke mesin balancer sesuai dengan data roda yang akan dibalancing!
a. Tekan menu
b. Pilih dimensions
c. Masukkan data jarak roda dari mesin balancer
d. Masukkan data diameter pelek
e. Masukkan data lebar pelek
f. Selesai/ end
7. Pilih tipe pelek sesuai dengan roda yang dibalancing
a. Tekan 2 “ALU”
b. Pilih ALU untuk pelek alumunium/ pelek racing
c. Piling STATIK untuk pelek berjari-jari
d. Pilih DYNAMIC untuk pelek standart
e. Selesai/ Ok
8. Lakukan pengesetan/ setting display dari MENU SET-UP
9. Yang perlu disetting adalah
a. Satuan ketidakbalanan
b. Ketidakbalanan yang ditoleransi
c. Penampilan angka ketidakbalanan
d. Otomatisasi saat guard ditutup
10. Tutup guard/ pelindung roda dan biarkan roda berputar
11. Jika roda tidak otomatis berputar, tekan tombol start.
12. Tunggu sampai roda berhenti dengan sendirinya dan di layar muncul display angka ketidakbalanan
13. Carilah titik ketidakbalanan dengan memutarkan roda sesuai dengan arah yang ditunjukkan di layar. Jika sudah tepat akan ada suara BEEP dan display tanda panah tepat. Titik di atas poros mesin balancing adalah titik ketidakbalanannya.
14. Pasangkan bobot balancing sesuai dengan ketidakbalanannya.
15. Lakukan uji lagi dengan mengulangi langkah 11 s.d. 13.
16. Jika sudah balance lepaskan roda, jika belum balance lanjutkan ke langkah 14 s.d. 16